Social Icons

Pages

Rabu, 04 Mei 2011

Cara Enak Cegah Kanker

Konsumsi rutin rumput laut mujarab mengatasi sel kanker payudara sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh.

Tiga tahun terakhir Sri Retno rutin menyeruput es rumput laut. Ibu 2 anak di Kelurahan Cempakabaru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, itu mengolah rumput laut dan menambahkan beragam buah. Tanpa sadar, Sri Retno tengah membentengi diri dari serangan kanker payudara yang banyak mengancam kaum perempuan. Rumput laut antikanker? Begitulah hasil riset dosen di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB), Dr Rar Net Marselina Irasonia Tan. Senyawa aktif dalam rumput laut yang berperan mencegah sel kanker payudara adalah fukoidan. Sejatinya fukoidan merupakan polisakarida yang mengandung gugus sulfat berstruktur komplek. ‘Senyawa itu terdapat pada rumput laut jenis alga cokelat,’ kata Marselina.
Pantas kasus kanker payudara di Jepang sangat rendah. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) mencatat hanya 8,6 kasus dari 100.000 perempuan Jepang yang mengidap kanker payudara. Angka itu 4 kali lebih rendah daripada di Islandia - dari 100.000 perempuan, 39 kasus di antaranya positif kanker payudara. Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) menyebutkan kejadian kanker payudara di Indonesia pada 2007 mencapai 8.227 kasus atau 16,85%. Konsumsi rumput laut di Jepang sangat tinggi 10 g per kapita per hari; Indonesia 22.000 ton per tahun.

Multikhasiat
Dalam riset ilmiah Marselina membuktikan bahwa rumput laut Sargassum siliquosum mujarab mengatasi sel kanker payudara. Ia memanfaatkan ekstrak kasar rumput laut berkonsentrasi 20 µg per ml dan fukoidan murni 4 µg per ml. Fukoidan hasil isolasi senyawa aktif dari rumput laut. Berdasarkan pengamatan, ekstrak kasar dan fukoidan mengurangi laju ekspresi reseptor estrogen. Maklum, kehadiran reseptor estrogen merangsang penggandaan sel mammary payudara.
Penggandaan sel yang tidak terkendali menyebabkan terjadinya kanker. Selain itu, ‘Ekstrak kasar rumput laut dan fukoidan juga sedikit berperan dalam terjadinya apoptosis,’ kata doktor Biologi Molekuler alumnus Medical University of Lubeck, Jerman itu. Apoptosis merupakan program bunuh diri sel kanker. Ekstrak rumput laut dan fukoidan berperan menjadi pisau tajam dan sel kanker menghunjamkan pada dirinya.
Fukoidan sebetulnya bukan hal baru dalam pengobatan. Profesor D. Kline dari Uppsala University, Swedia, menemukan senyawa fukoidan pada 1913 atau hampir seabad silam. Sejak penemuan pertama itu para periset di berbagai negara membuktikan keampuhan fukoidan. Pada 1991, misalnya, 5 laboratorium di Eropa termasuk Pusat Pencegahan Penyakit Rusia meriset dan membuktikan bahwa fukoidan efektif mengontrol tumor, berkhasiat sebagai antivirus, penurun kolesterol, dan menyerap serta memindahkan logam berbahaya dari tubuh.
Irhimeh MR, Fitton JH, dan Lowenthal RM dari University of Tasmania, Hobart, Australia, meneliti fukoidan sebagai antikoagulan atau antipembekuan darah. Hasil percobaan in vivo tampak aktivitas waktu parsial thromboplastin meningkat dari 28.41 menjadi 34.01 s. Sedangkan waktu thrombin turun dari 18.62 menjadi 17.55 s dan antithrombin-III naik dari 113.5 menjadi 117%. Tromboplastin adalah plasma protein yang membantu pembekuan darah. Sedangkan antitrombin merupakan molekul protein yang menonaktifkan beberapa enzim pada proses pembekuan darah.
Namun efek hemostasis - berhentinya pendarahan karena putus atau robeknya pembuluh darah - tidak begitu nyata. Itu kemungkinan karena daya serap usus rendah. Sebaliknya, secara in vitro peran fukoidan sebagai antikoagulan menonjol. Itu karena aktivitas waktu partial thromboplastin, thrombin, dan prothrombin meningkat. Sedangkan antithrombin-III turun.
Cui YQ dan rekan dari Departemen Fisiologi, Capital Medical University, Beijing, China, meneliti efek inflamatori atau antiradang dan antioksidatif pada fukoidan. Berdasarkan pengamatan, antiradang terkait erat dengan kapasitas fukoidan berinteraksi reseptor selektin di membran sel. Fukoidan juga menghambat sintesis dan pelepasan reactive oxygen species (ROS).

Tergantung bobot
Hanya itu? Senyawa fukoidan juga mampu meningkatkan pencernaan dan menurunkan bronkitis. Dengan faedah dan khasiat seabrek, wajar jika para ahli merekomendasikan rumput laut sebagai makanan kesehatan. Saat ini beragam penelitian in vivo dan in vitro membuktikan bahwa polisakarida yang mengandung sulfat berkhasiat antivirus. Efek sitotoksik juga lebih rendah dibanding obat antiviral lain.
Bo Li dan rekan dari Institut Sains dan Teknologi Henan, Xinxiang, China, membuktikan fukoidan dalam rumput laut Laminaria japonica berkhasiat sebagai antivirus RNA dan DNA. Dalam uji ilmiah itu Li melihat bahwa fukoidan menghambat perkembangan efek sitopatik (CPE) dan melindungi kultur sel dari infeksi akibat virus. Aktivitas fukoidan berkaitan erat dengan bobot molekul dan posisi sulfat.
Begitu juga bobot molekul dan komposisi gula. Artinya, semakin tinggi kandungan sulfat semakin besar aktivitas fukoidan. Hal itulah yang mendorong Subagja dan Lukman Junaidi, peneliti Balai Besar Industri Agro, Bogor, Jawa Barat, meneliti bobot molekul fukoidan pada rumput laut atau alga cokelat.
Subagja mengekstraksi rumput laut dengan larutan hidrogen khlorida untuk mendapatkan fukoidan. Namun, keberhasilan ekstrasi tergantung pada kombinasi suhu, waktu, dan pH. Ia mengatur suhu pada 98 - 100oC, waktu 4 jam, dan pH 1 - 2. Hasil ekstraksi dengan teknik sentrifugal 3.000 putaran per menit selama 10 menit, ia teliti menggunakan kromatografi eksklusi untuk mengetahui bobot molekul.
Periset itu mengatur laju alir hanya 1 ml per menit dengan jumlah yang diinjeksi 20 µl. Pada sampel fukoidan yang diekstraksi dari alga cokelat diperoleh bobot molekul relatif yang bervariasi antara 46 - 17.000 kilo Dalton (kDa).
Menurut Li dan rekan, fukoidan dengan bobot molekul rendah akan lebih berkhasiat sebagai antioksidan, sementara bobot molekul yang lebih tinggi akan lebih bermanfaat untuk pencegahan kanker atau antikoagulan.
Selain sumber fukoidan, rumput laut kaya akan serat dan iodium. Menurut Nelis Imanningsih Karyadi, MSc, periset di Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Bogor, keduanya merupakan komponen penting dalam tubuh. ‘Serat untuk melancarkan pencernaan dan membuang kolesterol,’ kata Nelis. Kebutuhan serat orang dewasa mencapai 20 g per hari. Iodium berperan penting dalam pembentukan enzim dan hormon seperti tiroid untuk meningkatkan kecerdasan. Cara cerdas mencegah kanker payudara adalah mengonsumsi rumput laut yang lezat. (Lastioro Anmi Tambunan)

  1. Alga cokelat mengandung fucoidan untuk mencegah kanker
  2. Rumput laut mengandung iodium dan serat tinggi
  3. Rumput laut mengandung iodium dan serat tinggi
Sumber : TRUBUS

Gizi Alga Cokelat

Kandungan
Nilai
Iodium
1500 - 8.000 ppm
Kalsium
4 - 7%
Protein
5 - 11%
Karoten (provitamin A)
20 - 170 ppm
Vitamin C
500-3000 ppm
Lemak
1-5%
Serat
32 - 50%
Serat larut
67 - 87%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar