Social Icons

Pages

Selasa, 10 Mei 2011

Salmon Pemelihara Jantung

Kematian akibat serangan jantung memang menduduki rangking pertama sejak 2003 dan diprediksi sampai 2030. Penyakit itu banyak dialami orang-orang berusia produkif. Celakanya, penderita tidak selalu merasakan gejala awal penyakit jantung: nyeri dada, sering pusing, dan tubuh merasa panas tanpa sebab. “Serangannya kerap mendadak dan dalam kondisi kronis, sehingga sebagian besar tidak bisa diantisipasi. Kalau sudah begitu kematian pun mengancam,” kata dr Samuel Oetoro MS SpGK dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Penyakit jantung disebabkan adanya penyumbatan di pembuluh arteri koroner akibat penumpukan lemak. Dampaknya, aliran darah menuju jantung tidak lancar dan pasokan oksigen pun menipis. Kondisi itu membuat kerja jantung yang bertugas memompa darah bersih ke seluruh tubuh terganggu, bahkan berhenti sama sekali.
Ujung-ujungnya semua proses fisiologi tubuh macet dan saat i tulah maut menjemput. Padahal, ketika seseorang habis berolahraga berat, tubuh butuh pasokan oksigen banyak. “Makanya jantung sebagai organ vital tubuh harus terawat setiap saat,” ungkap Susilo, ahli farmakologi dari PT Kimia Farma.
Minyak ikan
Sebetulnya menurut Susilo untuk merawat jantung supaya tetap sehat dan bekerja baik, relatif mudah karena akar permasalahannya sudah diketahui yaitu lemak. Di dalam tubuh ada 2 jenis lemak yaitu lemak jahat LDL (low density lipoprotein) dan lemak baik HDL (high density lipoprotein). LDL dikategorikan lemak jahat karena dapat menempel di dinding pembuluh darah, sementara HDL yang rajin membersihkan lemak-lemak yang menempel dinilai baik. Dalam jumlah normal kedua lemak itu mempunyai peran penting dalam tubuh, di antaranya sebagai sumber energi, bahan baku hormon, dan membantu transportasi vitamin yang larut dalam lemak. Pada manusia sehat nilai LDL kurang dari 159 mg/dl dan HDL lebih dari 60 mg/dl.
Di luar angka itu seseorang mesti waspada. Jika HDL mencapai 200 mg/dl, sudah taraf berbahaya,” kata Susilo, yang menjabat manajer produksi obat-obatan herbal Kimia Farma. Untuk mengendalikan LDL sebagai biang kerok serangan jantung mendadak, beragam cara bisa ditempuh, baik dengan mengonsumsi herbal maupun produk-produk suplemen berbahan baku hewan serta ikan.
Salah satu pengendali LDL sekaligus pencegah serangan jantung yang tengah tren di masyarakat adalah mengonsumsi minyak ikan. Minyak hasil olahan ikan segar itu dianggap sebagai pengganti konsumsi ikan segar. Riset oleh para peneliti di Brigham and Woman’s Hospital, Boston, Amerika Serikat membuktikan konsumsi ikan yang kaya omega 3, setidaknya sekali seminggu, menurunkan 52% risiko kematian jantung mendadak. Riset itu dilakukan pada kebiasaan makan 20.551 dokter di sana.
Minyak ikan yang kaya omega 3 mengandung DHA (decosahexaencic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid) tinggi. DHA terkait dengan kecerdasan otak, sedangkan EPA berperan menurunkan kadar LDL. Dalam buku Is Your Child’s Brain Starving and Healing the Hyperactive Brain, Dr Michael mengatakan omega 3 dalam minyak ikan dibutuhkan oleh otak dan sistem kekebalan.
Dengan kandungan as taxanthin yang dimilikinya minyak ikan mampu memodulasi aktivitas kekebalan, meningkatkan komunikasi antarsel, serta memberikan perlindungan bagi mata dan jantung. Oleh karena itu wajar jika minyak ikan diandalkan memelihara kesehatan jantung dari faktor penyumbatnya.
Salmon liar
Namun, tidak semua minyak ikan kaya omega 3. Hanya minyak ikan yang berasal dari jenis-jenis ikan laut tertentu yang memilikinya, misal ikan salmon, tuna, tenggiri, layang, kembung, dan lamuru. Salmon yang hidupnya berawal di hulu sungai dan besar di lautan, tercatat mengandung omega 3 paling tinggi, di atas 2 g setiap 100 g daging; ikan-ikan lain di bawah 1 g/100 g daging.
Menurut Susilo, itu pun tidak sembarang salmon. Minyak ikan kualitas baik berasal dari salmon liar yang ditangkap di garis pantai Alaska di Lautan Pasifik. Mafhum salmon kini sudah banyak yang dibudidayakan di China dan Amerika Serikat. Bahkan di tanahair ada juga yang membesarkannya di perairan Indonesia bagian timur. Salmon liar dari Alaska yang merupakan salah satu tempat paling bebas polusi di dunia mempunyai kadar omega 3 mencapai 2,7 g/100 g daging. “Dan yang lebih penting komposisi DHA dan EPA dalam omega 3-nya sebanding, 50% dan 50%,” tambah alumnus Fakultas Farmasi, Universitas Achmad Yani, Bandung itu.
Meski minyak salmon baik untuk kesehatan jantung, tapi tidak berati dapat dikonsumsi berlebih. Cukup 1 - 3 kapsul setiap hari sesudah makan atau sesuai resep dokter. Selain itu konsumsinya sebaiknya diimbangi dengan vitamin E sebanyak 200 - 400 IU. Vitamin E menangkal radikal bebas saat tubuh memetabolisme minyak ikan. Pada penderita penipisan darah (blood thinning) sebaiknya tidak mengonsumsi minyak ikan sebelum berkonsultasi dengan dokter. Penderita gangguan pendarahan seperti hemofilia tidak dianjurkan mengasupnya. Di luar itu - seperti pada orang beraktivitas berat - minyak ikan beromega 3 tinggi melindungi jantung. (Karjono)
Keterangan foto
  1. Minyak ikan asal ikan salmon kaya omega 3
  2. Telur mengandung omega 3, tapi dalam jumlah rendah
Serangan jantung mendadak banyak dialami orang-orang usia produktif
Seminggu sekali mengonsumsi ikan salmon, kurangi 52% risiko serangan jantung mendadak

Sumber : TRUBUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar